Sabtu, 17 Mei 2014

Jemima!

Kuala Namu - Medan
Ancol - Jakarta
Ubud - Bali

Salah satu cerita yang sangat memberikan inspirasi dalam kehidupan ini adalah kisah tentang Ayub dalam Perjanjian Lama. Dikasihi Tuhan tetapi justru dalam hal inilah dia diizinkan mengalami begitu banyak penderitaan sakit penyakit, kesedihan, dikutuki istrinya, dan ditinggal mati oleh anak-anaknya dalam satu malam saja.

Ketika mereka memandang dari jauh, mereka tidak mengenalnya lagi. Lalu menangislah mereka dengan suara nyaring. Mereka mengoyak jubahnya, dan menaburkan debu di kepala  terhadap langit. Lalu mereka duduk bersama-sama dia di tanah selama tujuh hari tujuh malam. Seorangpun tidak mengucapkan sepatah kata kepadanya, karena mereka melihat, bahwa sangat berat penderitaannya.


Perjalanan hidup adalah suatu journey; lebih besar maknanya dari sekedar travelling yang sering kita lakukan. Dalam perjalanan hidup seseorang, tercakup semua hal yang bahkan identik dengan hidup itu sendiri. Di dalam perjalanan ini pula kita bertemu dengan makna dari kehidupan. Ada yang begitu pahit tetapi ada yang memaknai kehidupan itu dengan begitu indahnya.

Bagaimana dengan Ayub?

Setelah Perjanjian Lama menyebutkan kalau penderitaannya sangat berat, Ayub dipulihkan oleh Tuhan. Kemudian lahirlah anak-anak Ayub. Biasanya nama yang dipilih bagi anak, dipikirkan matang-matang oleh orang tuanya, apalagi dalam dunia Perjanjian Lama, nama yang diberikan untuk seorang anak seringkali mengandung arti yang dalam. Anak perempuan pertama yang lahir bagi Ayub (setelah penderitaan itu) dinamakan Jemima, yang salah satu artinya adalah kehangatan. Nama yang muncul setelah perjalanan hidupnya selangkah lebih jauh lagi akan pengenalan terhadap Tuhan, Sang Pencipta ..

Dari nama Jemima tsb, kita dapat mengerti bagaimana Ayub memaknai kehidupannya selepas penderitaan yang berat itu ..

Bagaimana pula dengan kita?