Selasa, 01 Februari 2011

Shanghai, here we come

Shanghai City
 
Esok pagi harinya kami berkemas menuju stasiun kereta. Perjalanan ke Shanghai dari Hangzhou ini akan menggunakan CRH Train yang dapat menempuh kecepatan sampai 180 km/jam. Hmm rasanya menyenangkan ..



CRH Train
Di dalam kereta, keadaanya teratur, bersih, dan tidak melelahkan. Tidak dapat konsumsi, tetapi dapat membeli di atas kereta. Setiap lima belas menit ada yang menjajakannya.

inside - CRH Train

Setelah tiba di Shanghai, kesan pertama adalah keadaan yang jauh berbeda dengan Hangzhou, di sini lebih semrawut, ramai sekali, dan tidak mudah mencari jalan hanya menggunakan peta saja. Perjalanan dari stasiun kereta sampai ke hotel memakan waktu hampir 2 jam, really a big city !



Kami tinggal di hotel yang hanya sepelemparan batu (10 menit jalan kaki) dari Nanjing Lu, dikarenakan memang berencana untuk berkelana di daerah ini. Kesempatan pertama mengunjunginya saat matahari terbenam dan lampu-lampu berpendaran menyambut pejalan kaki melangkah di tengah dinginnya angin malam. Terdapat kereta-kereta untuk menyusuri Nanjing Lu (tentunya dengan membeli tiket terlebih dahulu) sehingga dapat mengurangi kelelahan para pejalan kaki. Sepanjang jalan ini seperti layaknya pusat-pusat perbelanjaan di belahan dunia lainnya, terdapat toko-toko makanan tradisional khas Shanghai sampai butik-butik bermerek. Walau saat kami berada di sana adalah musim dingin, jalan ini tetap ramai dikunjungi orang-orang berpakaian baju dingin.

Kereta-Kereta Kecil Nanjing Lu

Nanjing Lu sendiri merupakan pusat perbelanjaan legendaris di kota Shanghai, telah ramai sejak tahun 1930, seperti yang tergambar dari foto berikut:

Nanjing Lu 1930 (Wikipedia)
Saat ini tampak seperti gambar berikut:

Nanjing Lu - January 2010

Hmm .. suatu perbedaan mencolok selama perkembangan 80 tahun.

Keesokkan harinya, kami berkesempatan mengunjungi The Bund, suatu area yang biasanya mengacu pada bangunan dan dermaga di tepi aliran Sungai Huangpu dan sekitarnya. Daerah wajib bagi turis karena nilai sejarah dan keindahan penataannya. Daerah ini sudah ramai sejak tahun 1928 dan menjadi pusat perdagangan di masa lampau.


The Bund - Shanghai 1928


Kebetulan kami mendapat kesempatan di sore hari mengambil gambar The Bund yang bernilai historis itu :


The Bund - Shanghai, January 2010
Disebutkan kalau The Bund kaya akan bentuk arsitektur bangunan; terdapat kurang lebih 52 bangunan dengan gaya arsitektur seperti Romawi, Gothic, Renaissance, Baroque, Neo-Klasik, Beaux-Arts, dan Art Deco (Shanghai memiliki salah satu koleksi terkaya arsitektur Art Deco di dunia).


Setelah puas berkelana di The Bund (atau seringkali disebut orang sebagai Waitan), kami melanjutkan perjalanan ke Yuyuan Garden (Cina Sederhana: 豫园; Tionghoa Tradisional: 豫园; Pinyin: Yuyuan),  terletak di No 132. Anren Street di pusat Kota Tua di sebelah area Chenghuangmiao di Shanghai, Cina, dianggap salah satu taman yang paling mewah dan Cina terbaik di wilayah ini. Yuyuan Garden dapat diakses dari stasiun terdekat Yuyuan Garden pada garis Metro Shanghai 10, dimana tentu bagi orang asing menggunakan taxi merupakan moda transport yang paling cepat untuk tiba di sini. Walaupun Shanghai sudah menjadi kota international tetapi bahasa inggris tetap kurang dipahami oleh supir taxi .. jadi siapkan kertas bertuliskan alamat yang dituju dalam huruf mandarin.

Taman ini pertama kali didirikan pada tahun 1559 sebagai taman pribadi yang diciptakan oleh Pan Yunduan, dengan menghabiskan waktu hampir 20 tahun untuk menyenangkan ayahnya Pan En, seorang pejabat tinggi  dalam Dinasti Ming. Sempat mengalami kerusakan hebat selama bertahun-tahun sampai diperbaiki oleh pemerintah Shanghai tahun1956-1961; dibuka untuk umum pada tahun 1961, dan dinyatakan sebagai monumen nasional pada tahun 1982. Taman ini dikelilingi oleh sejumlah besar toko-toko dengan bentuk yang khas.


Bentuk bangunan yang khas Yuyuan Garden


Toko-toko dalam Yuyuan Garden
Banyak barang yang dijual di sana seperti perhiasan, makanan-makanan yang khas (dimsum, manisan, herbal-herbal untuk pengobatan). Di samping itu terdapat pula pertunjukkan seni, wihara, dan pertokoan modern. Di pusat Yuyuan Garden terletak tempat bersejarah yang menjadi cikal bakal taman tersebut, dimana untuk memasukinya kita harus membeli karcis.



Di taman ini juga dijual gula-gula khas tradisional Shanghai yang banyak dibeli oleh pengunjung : (ehm .. teringat cerita komik silat bergambar di masa kecil :) )





Kami pun sempat mencobanya, merupakan susunan buah yang ditusuk bambu sate dan dilumuri gula cair.












Tidak ada komentar:

Posting Komentar