Karena memang berkeinginan wisata pantai, maka setelah Pantai Segara, musafir pun melanjutkan perjalanan ke Pantai Geger. Geger yang tenang ...
Ombak sepoi-sepoi nun jauh di sana. Bertolak belakang dengan Pantai Segara yang hiruk pikuk oleh bunyi deburan. Geger yang terletak di selatan Bali sungguh amat teduh. Anak-anak bermain riang gembira bergabung dengan pemancing yang melempar kail menanti ikan di laut ditambah dengan ibu hamil berjalan perlahan di tengah lembutnya pasir Geger .. Suasana yang tak ada duanya ... :)
Tiga belas tahun yang lalu, musafir pernah mengunjungi pantai ini, Kala itu, Geger sulit dijangkau, jalan masuknya terletak di tengah-tengah hutan bakau yang tak terawat. Malah beberapa teman di Bali menjulukinya sebagai pantai tersembunyi; hanya segelintir 'bule' yang dipandu oleh local travel guide yang mengetahui tempat ini dengan tujuan untuk berjemur diri. Musafir masih ingat kalau penduduk lokal menggunakan pantai ini untuk menjemur rumput laut sebelum dijual ke pengumpul. Tetapi berbeda dengan saat ini, hutan bakau tak terawat tadi telah raib digantikan oleh derap pembangunan konstruksi hotel-hotel mewah yang sedang dibangun dengan pekerja-pekerjanya. Suasana yang riuh rendah bunyi tiang-tiang beton dipancangkan terdengar bersama desisan angin pantai yang menyapu muka.
Tetapi di balik suasana keramaian di atas, musafir tetap menemukan keteduhan pantai ini yang sedikit banyak masih sama dengan tiga belas tahun lalu minus hutan bakau tak terawat tadi. Turis-turis asing pun masih berjemur bermalasan sambil membaca novel seolah mengabaikan detik waktu yang berjalan.
Memang bagi penggemar wisata pantai, Indonesia tiada habis-habisnya menyajikan berbagai pengalaman dengan spektrum yang luas.
So, Geger anyone? :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar