Senin, 11 Maret 2013

Hutong

Gara-gara melihat sebuah foto di google search, Musafir jadi terkenang sewaktu berjalan-jalan di Hutong-Beijing. Berikut oretan singkatnya. Apa itu Hutong, mungkin ada yang bertanya. Sejenis pantaikah? Bukan!  Wikipedia memberi definisi (lengkap dengan cara penulisannya) : Hutongs (simplified Chinese: 胡同; traditional Chinese: 衚衕; pinyin: hútòng) are a type of narrow streets or alleys, most commonly associated with Beijing, China. Mungkin jika diterjemahkan secara bebas, berarti gang kecil atau jalan kampung di Beijing.



Jalan-jalan sempit peninggalan era kerajaan Tiongkok kuno ini hingga kini masih ditinggali dan diatur oleh pemerintah menjadi daerah wisata budaya lokal untuk melihat secara langsung kehidupan masyarakat setempat. Beberapa hutong di Beijing bahkan sudah ada sejak abad 15 semasa Ming Dynasty. Pada masa kekaisaran Ming ini, kehidupan tata kota diatur sedemikian rupa, dimana pusat kota adalah Forbidden City dan masyarakat kelas atas menempati bangunan di lingkar pertama terdekat dengan istana kaisar tsb. Makin jauh dari lingkar istana itu berarti ditempati oleh strata sosial yang rendah, nah .. disinilah hutong-hutong itu terjadi. Di saat berdirinya negara Republik Rakyat China pada tahun 1949, banyak hutong yang dibongkar dan dialihfungsikan menjadi jalan raya; ada sekitar 200-an yang dibongkar dari jumlah total 820 hutong.

Bangunan yang terdapat dalam lorong-lorong hutong dinamakan siheyuan, suatu bentuk rumah tradisional tiongkok dengan letak pekarangan di bagian tengahnya. Walau tidak selalu, biasanya siheyuan menghadap selatan.  Siheyuan yang sederhana memiliki pekarangan hanya satu, sedangkan yang mewah memiliki tiga, empat, bahkan lebih jumlah pekarangan dalam rumah tsb. Memang pola bangunan, skala dan dekorasi siheyuan sangat berbeda sesuai dengan status sosial tuan rumahnya. Siheyuan untuk rakyat jelata sangat sederhana struktur bangunannya, pintunya kecil dan teboknya rendah. Sedangkan Siheyuan untuk pejabat tinggi dan pedagang kaya, sangat indah bangunannya. Tiang-tiang diukir indah, jumlah pekarangan, taman dan rumahnya juga lebih banyak dan lebih luas. Di pekarangan dan taman bunga, dibangun bukit-bukitan dan kolam ikan. Pada masa kini siheyuan di area wisata sudah banyak beralih fungsi menjadi gallery, cafe, guest house, toko-toko suvenir dll.

Musafir berkesempatan menikmati perjalanan keluar masuk hutong ini dua kali, yang pertama naik becak (ternyata ada juga lho becak di Beijing .. jangan dikira hanya di Indonesia saja ..) dan kedua kalinya berjalan kaki di tengah teriknya matahari. Beijing saat musim panas cuacanya menyengat, walau tidak lembab.

Ehm.. ini foto becak-becak mangkal di mulut jalan:


O ya, becak-becak ini hanya diperuntukan bagi wisatawan, jadi tidak dipergunakan sebagai alat transport sehari-hari. Saat ini mereka lebih senang menggunakan sepeda dan sepeda motor, di samping mobil tentunya. Setelah sepakat akan harga perjalanan keliling, mari kita mulai berkelana keluar masuk kampung:

 


Musafir juga sempat mengambil beberapa foto lainnya; apa yang dapat kita lakukan di hutong-hutong tersebut. Sekedar berjalan-jalan atau niatkan hati mencari lukisan tua:

Memang ngga disangka, bangunan seperti gambar di atas dijadikan galeri lukisan.

Atau :) mengantri di counter ice cream ... :


Jadi wisata ke Beijing di samping ada Greatwall, Summer Palace, Tiananmen yang telah kondang itu, juga jangan lupa ada wisata hutong.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar