Banyak orang menyukai waktu-waktu sunset atau saat matahari hampir tenggelam di ufuk barat. Jika kita tinggal di perkotaan dan sibuk bekerja, mungkin momen ini seringkali terlewatkan. Tetapi jika saat kita berada di tepi pantai, di ketinggian gunung, atau di alam pedesaan; maka keindahan waktu ini dapat dinikmati. Warna semburat merah yang terkesan misterius karena seolah-olah ditinggal pergi matahari yang menuju belahan bumi lainnya justru terkadang menimbulkan perasaan teduh dan hangat. Apalagi bagi pandangan tradisional, waktu senja seringkali diasosiasikan dengan tonggak selesainya kerja hari ini, perasaan syukur karena telah disertai oleh Sang Khalik sepanjang hari, serta dimulainya keakraban keluarga yang saling membagi kasih bercerita ttg pimpinan Yang Kuasa di seputaran meja makan.
Foto ini diambil dengan handphone camera, di area perbukitan Pecatu Bali. Saat itu langit berawan sehingga matahari tidak tampak tapi semburat merah tidak dapat dihalangi oleh beribu awan sekalipun.
Memang salah satu kegemaran Musafir adalah menikmati sunset, mengucap syukur dan merenungkan kehidupan yang fana dari perspektif yang kekal ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar